PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM
Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Indonesia Asahan Aluminium
Setelah upaya memanfaatkan potensi Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di
Propinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada masa
pemerintahan Hindia Belanda, Pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai tersebut.
Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima laporan tentang studi
kelayakan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan dari Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan
Jepang. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan
aluminium sebagai pemakai utama listrik yang dihasilkannya.